Banyak orang mengaku tertipu
setelah membeli batu akik. Batu akik yang dibelinya dengan harga mahal ternyata
palsu. Bagaimana membedakannya?
Ketua Harian Asosiasi Pedagang
Batu Mulia JGC Tobikin mengungkap, di JGC saja ada lebih dari 75 persen batu
akik yang dijual itu bukan merupakan batu alam. Batu akik tersebut adalah hasil
sintesis atau buatan yang dikhawatirkan menipu pembeli. Mereka membeli batu
akik aspal (asli tetapi palsu) dengan harga yang sama tinggi dengan batu akik
asli dari alam.
"Kalau mau beli yang asli
sebaiknya bawa teman yang ngerti batu. Batu yang asli memiliki serat. Harganya juga lebih mahal dan bisa
disertifikasi," kata Toto, Senin (16/2).
Penjual jasa pemasangan ring batu akik, Iqbal menyarankan hal lain. "Sebaiknya
di tes saja di laboratorium. Di lantai dua ada tasbih yang bisa ngecek dan
ngasih sertifikat," sarannya.
Berikut adalah tips untuk membedakan batu akik asli dan palsu:
1. Proses pembuatan. Batu akik asli terbentuk dari alam dan proses
penyempurnaannya dengan cara diukir kemudian digosok agar yang tersisa hanya
warna (corak) yang dihasilkan dari alam. Sedangkan batu sintesis itu dibentuk
melalui berbagai perlakuan seperti pemanasan, radiasi, pewarnaan, dan
penggunaan bahan-bahan kimia untuk menghasilkan batu yang indah.
2. Batu akik asli memiliki serat di dalamnya sehingga terlihat seperti
retak. Warnanya juga lebih redup terutama batu akik yang masih baru. Sedangkan
batu akik sintesis tidak memiliki serat sehingga terlihat lebih terang.
3. Gunakan senter dan kaca pembesar untuk melihat batu akik. Batu akik asli
jika disorot dengan senter akan terlihat noda. Berbeda dengan batu akik buatan,
biasanya bersih tanpa noda. Kaca pembesar bisa digunakan untuk melihat serat di
dalam batu.
4. Ada juga yang menguji batu akik dengan menggunakan tablet dan handphone
touch screen. Batu akik asli biasanya bisa menggeser atau merubah layar touch
screen di tablet dan handphone.
5. Batu akik asli lebih berat dari batu akik buatan. Tapi sekarang sudah
bisa dibuat batu akik sintesis yang beratnya juga sama dengan batu akik asli.
6. Uji di laboratorium. Ini adalah cara yang paling meyakinkan. Di Jakarta
Gems Center (JGC), Jatinegara, Jakarta Timur disediakan layanan laboratorium
untuk mengetahui keaslian batu akik yang dibeli. Laboratorium tersebut terdapat
di lantai 2.
7. Bisa disertifikasi. Batu akik yang asli sekarang sudah bisa
disertifikasi. Jika ragu dengan keaslian batu akik yang dibeli, cobalah untuk
minta sertifikat keaslian dari batu tersebut. Pembeli juga bisa melakukan
sertifikasi batu akik di Pusat Promosi dan Informasi Batu Mulia dan Batu Aji
Indonesia. Di JGC, posisinya berada di lantai 2.
8. Cara praktis lainnya adalah dengan menggigit, membakar, dan membanting. Batu
akik yang asli lebih kuat dan tidak akan pecah. Bisa juga dengan menggoreskan
di kaca. Jika asli, maka kaca akan tergores.
Sumber : Merdeka | Sponsor :
http://www.sobrydo.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar