Ibnu Abu Dunya menyebutkan dari Shalih Al Muri dari Zaid
Ar Raqasyi yang berkata, ”Diceritakan kepadaku bahwa ada cahaya di surga. Tidak
ada satu tempatpun di surga kecuali cahaya tersebut masuk ke dalamnya.
Dikatakan, ”Cahaya apakah ini?” Kata Zaid Ar Raqasyi, ‘Itu adalah bidadari yang
sedang tertawa di hadapan suaminya. Kata Shalih, ‘Ada seorang laki-laki di pojok majelis
menangis dan menangis hingga meninggal dunia karena mendengar cerita tersebut.’”
(Tamasya Ke Surga hal. 344, Ibnu Qayyim Al Jauziyah)
Ahmad bin Abu Al Hawari rahimahullah, murid Abu Sulaiman Ad Darani rahimahullah bertutur:
“Suatu hari aku bertamu kepada guruku (Abu Sulaiman). Kulihat wajahnya begitu cerah berbunga-bunga. Ia tersenyum seorang diri. ‘Mengapa engkau begitu bahagia wahai Syaikh-ku yang mulia?’ tanyaku. Ia menjawab, ‘Engkau akan kuberi tahu dengan catatan engkau tidak boleh menceritakannya kepada orang lain kecuali setelah kematianku; aku pernah tidur siang ba’da zhuhur. Tiba-tiba aku melihat seorang bidadari yang lebih indah dari matahari dan lebih cantik dari rembulan. Ia berkata, ‘Hai Abu Sulaiman, engkau menginginkan aku tetapi engkau sempat tidur? Aku telah dipingit selama
(Sunan
Abu Dawud dan Hilyatul Auliya, Jilid 9, hal. 259: Biografi Ahmad Bin Abul
Hawari)
Kisah Kedua:
Syaikh Dr. Sa’id bin Mufsir, seorang juru dakwah yang cukup terkenal di Saudi Arabia- Semoga Allah melindunginya, dalam satu kasetnya tentang surga, telah bercerita dari sejumlah orang yang tsiqah bahwa seorang pemuda yang berusia 16 tahun hafal Al Quran dan membiasakan diri pergi ke masjid. Suatu hari ia jatuh sakit sampai meninggal dunia, setelah dirawat oleh pamannya. Pamannya yang semalaman tidak tidur karena menungguinya, menutupi jenazah keponakannya itu. Ketika datang waktu zhuhur, ia memanggil orang-orang untuk mengurus jenazahnya. Karena lelah, sang paman tertidur, lalu bermimpi melihat seorang wanita memasuki kamar bersama serombongan wanita lain yang kejelitaanya belum pernah ia lihat. Wanita itu berkata, “Aku meminta kepada engkau karena Allah, untuk turut memandikan pemuda itu.” Paman si pemuda itu bertanya, “Siapa engkau? Dan siapa wanita-wanita itu?” Wanita itu menjawab, “Kami adalah bidadari. Semenjak ia meninggalkan dunia, kami menunggunya dalam suasana yang lebih panas dari bara (tidak sabar). Sementara engkau malah tidur, tidak turut memandikan. Kami meminta kepada engkau karena Allah, bangunlah engkau dan mandikanlah dia, lalu kuburkanlah.” Pamannya berkata, akupun bangun. Ternyata di kamarnya kudapati semerbak harum yang keharumannya belum pernah kutemukan sepertinya. Aku keluar menemui orang-orang untuk segera memandikannya. Ketika masuk kamar, mereka berkata, ‘aroma harum apakah ini? Kita belum pernah mencium wewangian seperti ini!’. Sang paman menukas, “Ini aroma harum bidadari.” Ia lantas menceritakan pengalamannya. Semoga Allah merahmati dia dan kita semua.
ArtiMimpi Bidadari
Berbagai
ramalan mimpi/tafsir mimpi/rahasia mimpi/makna mimpi/Arti Mimpi Bidadari |
Mimpi Bertemu Bidadari;
1. Mimpi melihat bidadari terbang diatas rumah, Artinya: Tanda kebahagian.
1. Mimpi melihat bidadari terbang diatas rumah, Artinya: Tanda kebahagian.
2. Mimpi
seorang bidadari datang bercapa-cakap dengan anda kebahagian Pertanda
orang besar akan datang dan bergaul dengan anda.
3. Mimpi bertemu dengan bidadari, Artinya: Akan memperoleh pangkat atau jabatan.
Kumpulan arti dan tafsir mimpi lengkap disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar