Asal Mula Ka'bah
Dahulu Ka'bah dibangun oleh Nabi Ibrahim as dibantu anaknya, Nabi Ismail as. Kini para jamaah dari seluruh penjuru dunia banyak berdatangan ke Masjidil Haram untuk tawaf di Ka'bah.
Kisahnya.
Kisah awal mula dibangunnya Ka'bah tersebut terjadi pada zaman Nabi Ibrahim as. Dalam Al Qur'an Allah SWT berfirman, إن أول بيت وضع للناس للذي ببكة مباركا وهدى للعالمينArtinya: "Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. "(QS. Ali Imran: 96). Ahli kitab mengatakan bahwa rumah ibadah yang pertama dibangun berada di Baitul Maqdis, oleh karena itu Allah membantahnya. Ayat itulah yang menjadi asbabul nuzul dari pembangunan Ka'bah. Dikisahkan, bahwa Nabi Ibrahim as membawa istrinya Siti Hajar dan putanya Ismail ke daerah Makkah. Pada saat itu Hajar dalam keadaan menyusui putranya. Nabi Ibrahim kemudian menempatkan Hajar dan Ismail di samping pohon besar. Pada saat itu, di tempat tersebut tidak berpenghuni dan kering. Ibrahim kemudian meninggalkan keduanya yang hanya berbekal beberapa kurma serta bejana yang berisi air. Perjuangan Siti Hajar. Ketika Nabi Ibrahim hendak pergi, Hajar mengikutinya seraya berkata, Wahai Ibrahim, kemanakah engkau akan pergi? Apakah engkau akan meninggalkan kami, padahal di lembah ini tidak ada seorang pun dan tidak ada makanan apapun, "ucap Hajar secara berkali-kali, namun Nabi Ibrahim tidak menghiraukannya. "Apakah Allah SWT yang memerintahkan engkau berbuat seperti ni?" tanya Hajar. " Benar, "jawab Nabiyullah Ibrahim. Hajar lalu berkata, "Kalau begitu, Dia (Allah) tidak akan membiarkan kami." Nabi Ibrahim as sampai di daerah Tsaniah, dimana tidak telihat lagi oleh keluarga yang beliau tinggalkan. Disana Ibrahim berdo ' a, "Ya Rabb kami, sesungguhnya aku
telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak memiliki
tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati nanti. Ya Rabb kami, yang demikian itu agar
mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung
kepada mereka dan beri mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka
bersyukur. "Ketika persediaan air mereka habis, Hajar pun mencari air
untuk dia dan putranya . Dia pergi ke bukit Shafa mencari apakah ada orang di sana . namun, dia tidak
menemukan siapapin di sana.Hajar pun kemudian pergi ke Marwah dan mencari-cari
orang di sana
dan ternyata dia tidak menemukan seorang pun. Hajar berulang-ulang pergi dari
Shafa ke Marwah, kemudian sebaliknya dari Marwah ke Shafa sampai 7 kali. Oleh karena itulah di dalam ibadah
haji ada yang namanya Sai, yaitu lari-lari kecil dari Shafa ke Marwa dan
sebaliknya sampai 7 kali. Sampai
di Marwah, Hajar mendengar suara yang menyuruhnya diam . Ternyata suara itu
berasal dari Malaikat. Lalu malaikat itu mengais tanah sampai airnya keluar. (Ada riwayat lain yang menyebutkan
bahwa air muncul, air zam-zam karena hentakan kaki Nabi Ismail yang masih bayi
itu, Wallahu A'lam).Selanjutnya ia pun turun, mengisi bejana dan kembali lagi
dia memberi minum putranya, IsmailSetelah beberapa waktu berlalu, ada sebuah
rombongan dari suku Jurham datang ke tempat tersebut. Mereka tinggal di sekitar
air zam-zam bersama Hajar dan Ismail. Ini semua mereka lakukan atas izin dari
Siti Hajar.
Kisah awal mula dibangunnya Ka'bah tersebut terjadi pada zaman Nabi Ibrahim as. Dalam Al Qur'an Allah SWT berfirman, إن أول بيت وضع للناس للذي ببكة مباركا وهدى للعالمينArtinya: "Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. "(QS. Ali Imran: 96). Ahli kitab mengatakan bahwa rumah ibadah yang pertama dibangun berada di Baitul Maqdis, oleh karena itu Allah membantahnya. Ayat itulah yang menjadi asbabul nuzul dari pembangunan Ka'bah. Dikisahkan, bahwa Nabi Ibrahim as membawa istrinya Siti Hajar dan putanya Ismail ke daerah Makkah. Pada saat itu Hajar dalam keadaan menyusui putranya. Nabi Ibrahim kemudian menempatkan Hajar dan Ismail di samping pohon besar. Pada saat itu, di tempat tersebut tidak berpenghuni dan kering. Ibrahim kemudian meninggalkan keduanya yang hanya berbekal beberapa kurma serta bejana yang berisi air. Perjuangan Siti Hajar. Ketika Nabi Ibrahim hendak pergi, Hajar mengikutinya seraya berkata, Wahai Ibrahim, kemanakah engkau akan pergi? Apakah engkau akan meninggalkan kami, padahal di lembah ini tidak ada seorang pun dan tidak ada makanan apapun, "ucap Hajar secara berkali-kali, namun Nabi Ibrahim tidak menghiraukannya. "Apakah Allah SWT yang memerintahkan engkau berbuat seperti ni?" tanya Hajar. " Benar, "jawab Nabiyullah Ibrahim. Hajar lalu berkata, "Kalau begitu, Dia (Allah) tidak akan membiarkan kami." Nabi Ibrahim as sampai di daerah Tsaniah, dimana tidak telihat lagi oleh keluarga yang beliau tinggalkan. Di
Membangun Ka'bah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar