KECERDASAN MAJEMUK
( MULTIPLE INTELLEGENCES )
Pada tahun 1904, menteri pendidikan
Perancis meminta psikolog perancis, Alfred Binet, dan sekelompok psikolog
mengembangkan suatu alat untuk mengetahui kecerdasan siswa. Jerih payah mereka
akhirnya menemukan satu jenis tes kecerdasan yang sampai sekarang kita kenal
dengan tes IQ.
Setelah delapan puluh tahun
dikembangkannya tes kecerdasan tersebut, psikolog Harvad University ,
Howard Gardner, mempersoalkan pengertian kecerdasan. Menurutnya, kecerdasan
sekurang-kurangnya ada tujuh kecerdasan dasar. Belum lama berselang, dia
menambahkan kecerdasan yang kedelapan. Jenis-jenis kecerdasan menurut Howard
Gardner adalah
1.
Kecerdasan Linguistik
2. Matematis logis
3. Spasial
4. Kinestetis-Jasmani
5. Musikal
6. Interpersonal
7. Intrapersonal
8. Naturalis
2. Matematis logis
3. Spasial
4. Kinestetis-Jasmani
5. Musikal
6. Interpersonal
7. Intrapersonal
8. Naturalis
1. Kecerdasan Linguistik
Kecerdasan yang berkenaan dengan kemampuan
seseorang untuk mengolah dan menggunakan kata secara lisan maupun tulisan.
Kecerdasan ini meliputi kemampuan memanipulasi tata bahasa atau struktur
bahasa, fonologi, semantik, dimensi pragmatik. Penggunaaan bahasa ini antara
lain mencakup
1.
retorika (penggunaan bahasa untuk
mempengaruhi orang lain melakukan tindakan tertentu),
2. menemonik (menggunakan bahasa untuk mengingat informasi),
3. eksplanasi (menggunakan bahasa untuk memberi informnasi), dan
4. metabahasa (penggunaan bahasa untuk membahas bahasa itu sendiri)
2. menemonik (menggunakan bahasa untuk mengingat informasi),
3. eksplanasi (menggunakan bahasa untuk memberi informnasi), dan
4. metabahasa (penggunaan bahasa untuk membahas bahasa itu sendiri)
Orang yang cerdas dalam bidang ini dapat
berargumentasi, meyakinkan orang,meng hibur, atau mengajar dengan efektif lewat
kata-kata yang diucapkannya.
Profesi
yang dianggap memiliki kecerdasan ini adalah pendongeng, orator, politisi,
sastrawan, editor, penulis drama, wartawan.
2. Logis matematis
Kecerdasan dalam hal angka dan logika.
kecerdasan ini meliputi pola dan hubungan logis, pernyataan dan dalil, fungsi
logis dan abstraksi-abstraksi lain. Proses yang digunakan dalam
kecerdasan ini antara lain kategorisasi, klasifikasi, pengambilan kesimpulan,
generalisasi, penghitrungan dan pengujian hipotesis
Ciri-ciri orang yang
cerdas logis matematis mencakup kemampuan dalam penalaran, mengurutkan,
berpikir dalam pola sebab akibat, menciptakan hopotesis, mencari keteraturan
konseptual (pola numerik), dan pandangan hidupnya umumnya bersifat rasional.
Profesi yang berhubungan dengan kecerdasan ini adalah ahli matematika, akuntan
pajak, ahli statistik, programer komputer, atau ahli logika.
3. Kecerdasan Spasial
Adalah kemampuan mempersepsi dunia spasial
–visual secara akurat dan mentransformasikan persepsi dunia spasial-visual
tersebut. Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada warna, garis, bentuk, ruang,
dan hubungan antarunsur tersebut. Kecerdasan ini meliputi kemampuanm
membayangkan, mempresentasikan ide secara visual spasial, dan mengorientasikan
diri secara tepat.
Ciri-ciri mempunyai kepekaan yang tajam
terhadap detail visual dan dapat menggambarkan sesuatu dengan begitu hidup,
melukis atau membuat sketsa atau ide secara jelas, serta dengan mudah
menyesuaikan orientasi dalam ruang tiga dimensi.
Profesi yang terkait erat dengan
kecerdasan ini adalah pemburu, pramuka, pemandu. Di samping itu juga profesi
seperti dekorator interior, arsitek, seniman juga sangat erat dalam hubungannya
mentrqansformasikan persepsi.
4. Kecerdasan kinestetis jasmani
Kemampuan menggunakan seluruh tubuh untuk
mengekspresikan ide dan perasaan , dan keterampilan menggunakan tangan untuk
menciptakan atau mengubah sesuatu. Kecerdasan ini meliputi kemampuan-kemampuan
fisik yang spesifik seperti koordinasi, keseimbangan, keterampilan, kekuatan,
kelenturan, kecepatan, dan kemampuan menerima rangsangan dan hal lain yang
berkenaan dengan sentuhan. Kecerdasan ini mencakup bakat dalam mengendalikan
gerak tubuh dan keterampilan dalam menangani benda. Mereka adalah orang-orang
yang cekatan, indra perabanya sangat peka, tidak bisa tinggal diam, dan
berminat atas segala sesuatu. Profesi yang terkait dalam kecerdasan ini adalah
aktor, pemain pantomim, atlet, penari pematung, dan dokter bedah.
5. Kecerdasan musical
Kecerdasan musikal berhubungan dengan
kemampuan seseorang menangani bentuk-bentuk musikal denngan cara
mempersepsi,membedakan, mengubah, dan mengekspresikan. Kecerdasan ini meliputi
kepekaan terhadap irama, pola titi nada atau melodi, dan warna nada atau suara
suatu lagu.
Ciri utama kecerdasan ini adalah kemampuan
untuk mencerap, menghargai, dan menciptakan irama dan melodi. Kecerdasan ini
dimiliki oleh
1.
orang yang peka nada,
2. dapat menyanyikan lagu dengan tepat,
3. dapat mengikuti irama musik,
4. dan mendengarkan berbagai karya musik dengan tingkat ketajaman tertentu.
Orang-orang yang memeiliki kecerdasan ini misalnya kritikus musik, komposer, penyanyi.
2. dapat menyanyikan lagu dengan tepat,
3. dapat mengikuti irama musik,
4. dan mendengarkan berbagai karya musik dengan tingkat ketajaman tertentu.
Orang-orang yang memeiliki kecerdasan ini misalnya kritikus musik, komposer, penyanyi.
6. Kecerdasan
interpersonal
Adalah kemampuan seseorang untuk
mempersepsi dan membedakan suasana hati, maksud, motivasi, dan perasaan orang
lain. Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada ekspresi wajah, suara, gerak
isyarat, kemampuan membedakan tanda interpersonal, dan kemampuan menanggapi
secara efektif tanda tersebut dengan tindakan pragmatis tertentu. Kecerdasan
ini terutama menuntut kemampuan untuk mencerap dan tanggap terhadap suasana
hati, perangai, niat, dan hasrat orang lain. Seseorang yang memiliki kecerdasan
interpersonal mempunyai rasa belas kasihan dan tanggung jawab sosial yang
besar.
7. Kecerdasan intrapersonal
Adalah
kemampuan memahami diri senediri dan bertindak berdasarkan pemahaman tersebut.
Kecerdasan ini meliputi
1.
kemampuan memahami diri yang akurat
(kekuatan dan keterbatasan diri),
2. kesadaran akan suasan hati, maksud, motivasi, temperamen, keinginan,
3. kemampuan berdisiplin diri, dan menghargai diri.
2. kesadaran akan suasan hati, maksud, motivasi, temperamen, keinginan,
3. kemampuan berdisiplin diri, dan menghargai diri.
Orang yang memiliki kecerdasan ini, dapat
dengan mudah mengakses perasaan sendiri, membedakan berbagai macam, keadaan
emosi, dan menggunakan pemahamannya sendiri untuk memperkaya dan membimbing
hudupnya. Secara garis besar, mereka merupakan orang yang gemar belajar sendiri
dan lebih suka bekerja sendiri daripada bekerja dengan orang lain.
8. Kecerdasan naturalis
Adalah keahlian mengenali dan
mengategorikan spesies (flora dan fauna) di lingkungan sekitar. Kecerdasan ini
meliputi kepekaan terhadap fenomena alam misalnya formasi awan dan
gunung-gunung. Bagi mereka yang dibesarkan di perkotaan , kemampuan membedakan
benda tak hidup seperti mobil, sepatu karet, sampul kaset dan lainnya.
Menurut Howard, sang naturalis adalah
seseorang yang menunjukkan “kemahiran dalam mengenali dan mengklasifikasi
banyak spesies dalam lingkungannya” dalam dunia nyata, naturalis muncul sebagai
orang yang “bertangan dingin” kemahiran dalam berkebun, menggarap taman yang
indah, atau memperhatikan suatu perhatian alami terhadap tanaman dengan
cara-cara yang lain.
Di samping kedelapan kecerdasan yang
dikemukakan Gardner
tersebut, belaiau juga mempercayai adanya kecerdasan baru yang disebut dengan
kecerdasan eksistensial. Namun kecerdasan jenis ini masih banyak
dipertentangkan oleh para ahli. Kecerdasan ini disebut dengan kecerdasan
eksistensial
Kecerdasan eksistensial
Howard Gardner merumuskan kecerdasan eksistensial sebagai kecerdasan yang menaruh perhatian pada masalah hidup yang paling utama. Pertanyaan-pertanyaan seperti apakah hidup itu, mengapa ada orang jahat, apakah tuhan itu ada, merupakan titik awal yang penting dari suatu penjelajahan ke dalam konsep yang lebih mendalam.
Cara mengintegrasikan kecerdasan eksistensial
di kelas.
a.
sains.
Guru
dapat menajarkan sains secara eksistensial dengan menekankan wilayah jangkauan
kosmos yang terjauh misalnya teori tentang asal usul alam semesta.
kosmos yang terjauh misalnya teori tentang asal usul alam semesta.
b.
matematika.
Guru dapat menggabungkan penekanan
keragaman budaya dan matematika untuk
menyinggung eksistensial misalnya teorema pitagoras yang mempercayai bahwa pola-pola
bilangan menyingkapkan keselarasan alam semesta yang hakiki.
menyinggung eksistensial misalnya teorema pitagoras yang mempercayai bahwa pola-pola
bilangan menyingkapkan keselarasan alam semesta yang hakiki.
c.
sejarah.
Kita tyidak mungkin mengungkapkan sejarah
secara cerdas tanpa menyingkap faktor yang eksistenmsial terutama agama. Proses
menafsirkan sejarah itu sendiri pun menyingkapkan madsalah eksistensial.
Beberapa budaya memandang peristiwa sejarah sebagai rencana agung tuhan.
d.
sastra.
Adanya keterkaitan
dengan kitab suci. Di kelas guru perlu memastikan dulu apakah karya satra yang
akan dibahas mengandung tema eksistensial kemudian memberikan kesempatan kepada
siswa untuk merenungkan dan mendiskusikan tema-tema tersebut.
e.
seni.
Guru dapat membantu siswa dalam apresiasi
dimensi seni yang lebih halus dan juga memberikan sumber daya serta kesempatan
kepada siswa untuk mengekspresikan minat eksistensial meraka sendiri melalui
karya seni cipataan sendiri.
PEMEROLEHAN BAHASA
Tugas perkembangan bahasa
Dalam
berbahasa anak dituntut untuk menuntaskan atau menguasai empat tugas pokok yang
satu dengan lainnya saling berkaitan. Keempat tugas itu adalah sebagai berikut:
1)
pemahaman.
Tahap pemahaman yaitu kemampuan seseorang
memahami makna ucapan orang lain.perkembangan perbendaharaan
kata.Perbendaharaan kata-kata anak berkembang dimulai secara lambat pada usia
dua tahun pertama, kemudian mengalami tempo yang cepat pada masa prasekolah,
dan terus meningkat setelah anak masuk sekolah.penyususnan kata-kata menjadi
kalimat.Kemampuan menyusun kata menjadi kalimat pada umumnya berkembang sebelum
usia dua tahun., menurut Davis, Garrison, dan Mc.Carthy anak yang cerdas, anak
wanita dan anak yang berasal dari keluarga berada, bentuk kalimat yang
diucapkannya lebih panjang dan kompleks dibandingkan dengan anak yang kurang
cerdas, anak pria, dan anak yang berasal dari keluarga miskin.
2) ucapan
kemampuan mengucapkan kata-kata merupakan
hasil belajar melalui imitasi (peniruan ) terhadap suara-suara yang didengar
anak dari orang lain terutama orang tuanya. Usia 11 s.d. 18 bulan pada umumnya
mereka belum bisa berbicara tau mengucapkan kata-kata secara jelas sehiungga
sulit dimengerti maksudnya. Kejelasan kata-kata baru
dapat diperoleh saat usia 3 tahun.
Tipe perkembangan bahasa
a) Egosentrik speech yaitu
anak berbicara kepada dirinya sendiri (monolog), berfungsi untuk mengembangkan
kemamopuan berpikir anak.yang pada umunya dilakukan anak usia 2-3 tahun
b) Socialised speech yang
terjadi ketika berlangsung kontak antara anak dengan lingkungannya. Perkembangan ini dibagi
dalam 5 bentuk yaitu
· adapted information
(terjadinya saling tukar gagasan atau tujuan bersama yang dicari);
·critism yang menbyangkut
penilaian anak terhadap ucapan atau tingkah laku orang lain;
·command /perintrah;
request (permintaan); dan treath (ancaman)
·question (pertanyaan)
·answer (jawaban)
fungsi
socialised speech membantu mengembangkan kemampuan penyesuaian soasial (social
adjusment)
faktor
yang mempengaruhi perkembangan bahasan
1. kesehatan
2. intelegensi
3. status sosial ekonomi keluarga
4. jenis kelamin
5. hubungan keluarga
1. kesehatan
2. intelegensi
3. status sosial ekonomi keluarga
4. jenis kelamin
5. hubungan keluarga
3) aplikasi kecerdasan linguistic
Menurut Gadner ada lima strategi untuk
membangkitkan kecerdasan linguistik siswa
1. bercerita.
1. bercerita.
Bercerita harus dipandang sebagai alat pengajaran
yang vital karena strategi ini sudah digunakan oleh semua kebudayaan di seluruh
di dunia. Jika metode ini diterapkan, kita harus menggabungkan konsep, gagasan
dasar, dan tujuan pengajaran menjadi sebuah cerita yang dapat disampaikan
secara langsung kepada siswa.
2.
curah gagasan
vigotsky mengatakan pikiran seperti awan yang
mencurahkan hujan kata. Selama proses curah
gagasan, siswa mencurahkan fikiran verbal yang dapat dikumpulkan dan ditulis. Aturan
umum curah gagasan adalah mengemukakan setiap gagasan relevan yang melintas di
benak. Tidak ada penolakan gagasan. Setiap siswa diberi kesempatan mengemukakan
gagasannya. Strategi
ini membuat semua siswa merasa dihargai.
3.
merekam
tape
recorder dapat digunakan untuk melatih kecerdasan linguistik dan kemampuan
verbal dalam berkomunikasi memecahkan masalah dan mengemukakan pendapat. Tape
rekorder sebagai model ekspresi alternatif. Hal ini digunakan untuk mendukung
perkembangan pemikiran siswa.
4.
menulis jurnal
menulis
jurnal pribadi akan mendorong siswa membuat catatan tentang bidang tertentu.
Jurnal dapat dibuat sepenuhnya oleh siswa dan disampaikan di depan kelas.
Jurnal ini juga dapat merangkum kecerdasan majemuk dengan memperbolehkan
penggunaan gambar, s ketsa, foto, dialog, dan data nonverbal lain.
5.
publikasi
menulis
adalah alat yang sangat berguna untuk mengomunikasikan gagasan dan mempengaruhi
orang lain. Dengan memeberikan kesempatan kepada siswa untuk mempublikasikan
dan mendistribusikan hasil karya mereka, guru dapat mepromosikan kegiatan tulis-menulis.
Mereka akan menyadarai bakat mereka dan akan termotivasi untuk mengembangkan
keahlian menulis.
DAFTAR
PUSTAKA
Amstrong, Thomas. 2002. Sekolah Para Juara: Menerapkan Muliple Inteligencesdi Dunia Pendidikan.
Amstrong,
Thomas.2002. 7 Kinds of Smart: Menemukan dan Meningkatkan Kecerdasan Anda
Berdasarkan Multiple Intelgence. Jakarta :Gramedia.
Jasmine,
Jullia.2007. Panduan Prakatis Mengajar Berbasis Multiple Intelgences. Bandung : Nuansa.
Pringgawidagdo, Suwarna.2002. Strategi Penguasaan Berbahasa. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.
Yusuf, Syamsu.2007. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Pringgawidagdo, Suwarna.2002. Strategi Penguasaan Berbahasa. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.
Yusuf, Syamsu.2007. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar